Kalo bahas soal budaya, kalian tau gaksih arti budaya itu sendiri?
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Indonesia memiliki beragam budaya dari Sabang hingga Merauke, memiliki budaya masing-masing. Berikut ini saya akan menyajikan sedikit tentang budaya dari Bali.
Dari banyaknya pulau yang tersebar di Nusantara, Bali merupakan pulau yang paling terkenal, bahkan lebih dikenal dibanding Indonesia sendiri. Pertanyaan “Indonesia di sebelah mana Bali?” walaupun terkesan sebagai ‘lawakan’, tapi begitulah kenyataan. Dengan luas wilayah hanya 5.561 km2, atau 0,3 persen dari keseluruhan luas negara, Bali merupakan salah satu provinsi terkecil di Indonesia. Peradaban mencatat bahwa Bali memiliki mikrokosmos yang luar biasa, epitom yang istimewa tentang alam, sejarah, kesusasteraan, legenda, agama, seni, arsitektur dan manusianya itu sendiri.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Indonesia memiliki beragam budaya dari Sabang hingga Merauke, memiliki budaya masing-masing. Berikut ini saya akan menyajikan sedikit tentang budaya dari Bali.
Dari banyaknya pulau yang tersebar di Nusantara, Bali merupakan pulau yang paling terkenal, bahkan lebih dikenal dibanding Indonesia sendiri. Pertanyaan “Indonesia di sebelah mana Bali?” walaupun terkesan sebagai ‘lawakan’, tapi begitulah kenyataan. Dengan luas wilayah hanya 5.561 km2, atau 0,3 persen dari keseluruhan luas negara, Bali merupakan salah satu provinsi terkecil di Indonesia. Peradaban mencatat bahwa Bali memiliki mikrokosmos yang luar biasa, epitom yang istimewa tentang alam, sejarah, kesusasteraan, legenda, agama, seni, arsitektur dan manusianya itu sendiri.
Seni dan Berkesenian
Kebudayaan Bali terkenal akan seni tari, seni pertujukan, dan seni ukirnya. Covarrubias mengamati bahwa setiap orang Bali layak disebut sebagai seniman, sebab ada berbagai aktivitas seni yang dapat mereka lakukan—lepas dari kesibukannya sebagai petani, pedagang, kuli, sopir, dan sebagainya—mulai dari menari, bermain musik, melukis, memahat, menyanyi, hingga bermain lakon. Dalam suatu desa yang bobrok sekalipun dapat dijumpai sebuah pura yang indah, pemain gamelan andal, dan bahkan aktor berbakat. Bahkan sesajen yang dibuat wanita Bali memiliki sisi artistik pada jalinan potongan daun kelapa dan susunan buah-buahan yang rapi dan menjulang. Menurut Covarrubias, seniman Bali adalah perajin amatir, yang melakukan aktivitas seni sebagai wujud persembahan, dan tidak peduli apakah namanya akan dikenang atau tidak. Seniman Bali juga merupakan peniru yang baik, sehingga ada pura yang didekorasi dengan ukiran menyerupai dewa khas Tionghoa, atau dihiasi relief kendaraan bermotor, yang mereka contoh dari majalah asing.
Kebudayaan Bali terkenal akan seni tari, seni pertujukan, dan seni ukirnya. Covarrubias mengamati bahwa setiap orang Bali layak disebut sebagai seniman, sebab ada berbagai aktivitas seni yang dapat mereka lakukan—lepas dari kesibukannya sebagai petani, pedagang, kuli, sopir, dan sebagainya—mulai dari menari, bermain musik, melukis, memahat, menyanyi, hingga bermain lakon. Dalam suatu desa yang bobrok sekalipun dapat dijumpai sebuah pura yang indah, pemain gamelan andal, dan bahkan aktor berbakat. Bahkan sesajen yang dibuat wanita Bali memiliki sisi artistik pada jalinan potongan daun kelapa dan susunan buah-buahan yang rapi dan menjulang. Menurut Covarrubias, seniman Bali adalah perajin amatir, yang melakukan aktivitas seni sebagai wujud persembahan, dan tidak peduli apakah namanya akan dikenang atau tidak. Seniman Bali juga merupakan peniru yang baik, sehingga ada pura yang didekorasi dengan ukiran menyerupai dewa khas Tionghoa, atau dihiasi relief kendaraan bermotor, yang mereka contoh dari majalah asing.
Keyakinan
Keyakinan orang Bali merupakan
fenomena kompleks yang dilandasi berbagai aspek; Hindu, Siwa, Buda dan berpadu
dengan tradisi leluhur. Oleh karena itu penyembahan roh-roh halus,
nenek-moyang, dan unsur-unsur alam digabungkan dengan ajaran Hindu. Dalam beberapa
kasus upacara adat dan ritual keagamaan terdapat perbedaan dari satu wilayah
dengan wilayah lainnya.
Sebagian besar orang bali, hampir
95 %, beragama Hindu, walaupun Hindu yang berbentuk sinkretis; Hindu-Bali atau
kadang disebut juga Hindu Dharma.
Upacara - upacara adat
Upacara - upacara adat
Bali terkenal dengan begitu banyak
ragam budaya dan tradisinya. Memiliki banyak berbagai warisan budaya leluhur
yang tertanam dan melekat erat di masyarakatnya, begitu juga dengan tradisinya
yang unik. Budaya dan tradisi yang berasal dari berbagai daerah di Bali dengan
ciri khas tersendiri. Budaya dan tradisi yang unik inilah yang membuat Bali
menarik para kaum wisatawan untuk datang ke Bali baik domestik maupun
mancanegara. Beberapa tradisi unik di Bali adalah sebagai berikut :
Ngaben merupakan salah satu
upacara umat Hindu, rangkaian upacara Ngaben salah satunya adalah prosesi
pembakaran mayat yang bertujuan menyucikan roh leluhur orang yang sudah meninggal.
Tradisi ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Bali.
2.
Mekare-kare (Perang Pandan)
Merupakan salah satu tradisi unik
di Bali yang berada di desa Tenganan, Karangasem dan diadakan tiap tahun di
Bulan Juni. Adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk menghormati Dewa
Indra yang merupakan Dewa Perang bagi umat Hindu dan para leluhur. Desa
Tanganan sendiri termasuk desa tua di Bali, disebut desa Bali Aga atau Bali
Asli.
3.
Mesangih/Metatah/Mepandes
Upacara potong gigi atau dalam
bahasa Bali adalah Mesangih, Metatah, Mepandes merupakan upacara keagamaan
Hindu-Bali. Upacara ini termasuk dalam upacara Manusa yadnya. Merupakan ritual
mengikis 6 gigi bagian atas yang berbentuk taring dan bertujuan mengurangi
sifat buruk manusia (peserta mesangih).
4.
Omed-omedan
Tradisi Omed-omedan hanya bisa
ditemui di banjar Kaja, Sesetan Denpasar. Omed-omedan dalam bahasa Indonesia
berarti tarik menarik. Merupakan tradisi yang ada turun temurun sejak jaman
sebelum penjajahan Belanda dan diikuti oleh teruna teruni/muda mudi atau orang
tua yang belum menikah. Diadakan rutin setiap tahun pada tanggal 1 Caka atau
satu hari setelah perayaan Nyepi.
5.
Mesuryak
Merupakan salah satu tradisi unik
di banjar Bongan, Bali. Mesuryak merupakan tradisi melempar uang ke atas yang
digelar pada hari raya Kuningan atau 10 hari setelah Galungan. Tujuannya adalah
memberi persembahan atau bekal kepada leluhurnya yang turun pada hari raya
Galungan dan kembali ke Nirwana pada hari raya Kuningan.
6.
Megibung
Tradisi makan bersama dalam satu
wadah, merupakan tradisi yang dimiliki oleh warga Karangasem, ujung timur pulau
Dewata Bali. Tradisi megibung kerap kali dapat dijumpai pada upacara-upacara
keagamaan dan adat di Karangasem.
7.
Ngurek
Bisa dibilang upacara Ngurek ini
merupakan tradisi yang paling ekstrim yang ada di Bali. Tradisi ini merupakan
wujud bakti seseorang yang kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).
8.
Melasti
Merupakan
salah satu rangkaian upacara sebelum hari raya Nyepi, tepatnya dilakukan 3 hari
sebelum hari raya Nyepi. Makna dari upacara ini adalah proses pembersihan
diri manusia, alam, dan benda-benda yang dianggap sakral dengan cara
dihanyutkan agar segala kotoran tersebut hilang dan suci kembali. Selain itu,
upacara ini juga bertujuan memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar umat
Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi.
Pakaian Adat
Pakaian adat
Bali merupakan salah satu pakaian adat yang unik dan bervariasi. Pakaian adat
bali memiliki keagungan dan citra tersendiri. Dari pakaian adat yang dikenakan,
dapat diketahui status ekonomi dan perkawinannya.
Pakaian adat
bali dikenakan oleh laki-laki dan perempuan. Setidaknya terdapat tiga jenis
pakaian adat yang biasa dikenakan masyarakat Bali. Pertama, pakaian untuk acara
keagamaan. Kedua, pakaian untuk acara perkawinan. Ketiga, pakaian untuk
sehari-hari.
Contohnya
pemakaian sanggul oleh perempuan Bali ketika ke pura. Remaja putri memakai
sanggul/pusung gonjer sendangkan perempuan dewasa yang sudah menikah mengenakan
sanggul/pusung tagel.
Pakaian adat
Bali yang paling mewah adalah Busana Agung. Pakaian ini biasanya dikenakan saat
rangkaian acara potong gigi atau perkawinan. Ada beberapa variasi dari
Busana Agung dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan. Kain yang digunakan dalam
pakain adat Bali yang satu ini adalah wastra wali khusus untuk upacara atau
wastra putih sebagai simbol kesucian. Tapi, tak jarang pula kain dalam pakaian
adat Bali ini diganti dengan kain songket yang sangat pas untuk mewakili
kemewahan atau prestise bagi pemakainya.
Sedangkan
untuk kaum laki-laki Bali selain mengenakan kain tersebut sebagai pakaian adat
Bali mereka juga mengenakan kampuh gelagan atau biasa disebut dodot yang
dipakai hingga menutupi dada.
Sementara,
perempuan Bali sebelum mengenakan Busana Agung biasanya menggunakan kain lapis
dalam yang disebut sinjang atau tapih untuk mengatur langkah wanita agar
terlihat anggun.
Pakaian adat
Bali selain mempunyai nilai keindahan, tapi di dalamnya juga tersimpan nilai-nilai
filosofis dan simbolik yang tersembunyi dalam bentuk, fungsi, serta
maknanya. Itulah sebabnya dalam pakaian adat Bali dihiasi oleh berbagai ornamen
dan simbol yang mempunyai arti tersindiri.
Kelengkapan
Pakaian Adat Bali
Kelengkapan
pakaian adat Bali terdiri dari beberapa item. Item tersebut antara lain kamen
untuk pria, songket untuk pria dan wanita, udeng untuk pria dan sanggul lengkap
dengan tiaranya untuk wanita. Disamping itu laki-laki Bali menyematkan keris,
sedangkan wanita membawa kipas sebagai pelengkapnya.
Filosofi
Pakaian Adat Bali
Pakaian adat
Bali memiliki nilai filosofi yang dalam. Filosofi pakaian adat Bali dalam
hampir sama dengan kebanyakan pakaian adat daerah lain dalam beberapa hal, akan
tetapi karena Bali juga merupakan salah satu tempat yang sudah mendunia dan
disakralkan, maka filosofi pakaian adat Bali kini menjadi penting dalam
eksistensinya. Pakaian adat Bali mempunyai standardisasi dalam kelengkapannya.
Pakaian adat
Bali lengkap umumnya dipakai pada upacara adat/keagamaan atau upacara perayaan
besar. Sedangkan pakaian adat madya dipakai saat melaksanakan ritual sembahyang
harian atau saat menghadiri acara yang menggembirakan seperti contohnya ketika
pesta kelahiran anak, kelulusan anak, sukses memperoleh panen, atau penyambutan
tamu.
Filosofi pakaian adat Bali pada
dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini
memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang
mempercayainya.
Setiap daerah
memiliki ornamen berbeda yang memiliki arti simbolis dalam pakaian adatnya
masing-masing. Meskipun demikian, pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama,
yakni kepatuhan terhadap Sang Hyang Widhi. Pakaian ini juga seringkali dipakai
untuk membedakan tingkat kasta, yang merupakan buatan manusia itu sendiri. Di
hadapan Maha Pencipta, manusia semua adalah sama derajatnya. Selain sebagai
wujud penghormatan kepada sang pencipta, pakaian adat Bali merupakan suatu
bentuk penghormatan kepada pengunjung/tamu yang datang. Ini adalah sesuatu yang
umum, mengingat jika anda sebagai tamu maka akan merasa terhormat jika disambut
oleh pemilik rumah yang berpakaian bagus dan rapi.